About
Pulau Alor, surga di ujung timur matahari merupakan suatu pulau yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan sejuta keindahan dan keunikan alam laut yang menjadikan perairan Alor menjadi destinasi wisata bahari favorit di Kawasan timur Indonesia. Selama ini wisata selam menjadi destinasi wisata andalan di Kabupaten Alor karena para wisatawan diajak untuk melihat hamparan anemone di anemone city, berbagai jenis terumbu karang, ikan mola-mola, dugong dan hiu tikus yang langka. Pantainya yang begitu eksotis juga menarik minat wisatawan untuk menikmati senja dan matahari terbit di Pantai Pasir 3 Warna, Pantai Batu Putih, Pantai Ling’al dll.
Namun demikian, Pulau Alor masih menyimpan satu potensi keunikan fenomena alam laut yang belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat maupun pemerintah daerah, yaitu fenomena air laut dingin (ALaDin) di perairan Alor Kecil, tepatnya di sepanjang Selat Mulut Kumbang yang memisahkan Desa Alor Kecil dengan Pulau Kepa. Di waktu-waktu tertentu, suhu permukaan laut di sepanjang Selat Mulut Kumbang dapat mencapai < 15°C. Ini merupakan fenomena alam yang sangat luar biasa dan menjadi satu-satunya di dunia, karena tidak pernah ditemukan di daerah tropis manapun di dunia ini dimana suhu permukaan laut dapat mencapai < 15°C. Dinginnya suhu air laut tersebut mengejutkan ikan-ikan kecil dan membuat mereka pingsan sehingga menarik kawanan lumba-lumba untuk datang dan memangsa ikan-ikan kecil tersebut. Hal ini menarik masyarakat sekitar desa Alor Kecil untuk datang untuk sekedar menikmati sensasi air dingin di tengah cuaca yang terik, menangkap ikan yang pingsan dengan alat seadanya ataupun melihat sekumpulan lumba-lumba yang berpesta.
Selama ini fenomena ALaDin di perairan Alor Kecil ini belum termanfaatkan secara optimal karena kemunculannya yang singkat dan tidak terprediksi sebelumnya, sehingga Pemerintah Kabupaten Alor tidak dapat mengambil manfaat dari kejadian ALaDin tersebut. Melalui pendanaan Matching Fund – Kedaireka yang merupakan program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi; Universitas Diponegoro dan Universitas Tribuana Kalabahi, bermitra dengan, Dinas Pariwisata Kabupaten Alor dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Algomarine UNDIP, mengembangkan Si ALaDin (Sistem Monitoring IoT dan Peramalan Air Laut Dingin) di Perairan Alor Kecil untuk dapat memantau secara realtime beberapa parameter laut seperti suhu, pasang surut, dan salinitas yang pada akhirnya dapat meramalkan kejadian ALaDin berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan.
Hardware Si ALaDin disusun pada suatu Fixed Platform. Fixed platform yang terdiri dari sensor suhu dan pasang surut dipasang di dermaga pelabuhan Alor Kecil. Selain pada fixed platform, terdapat juga kamera thermal yang dipasang di mulut selat yang dapat memantau sebaran spasial suhu permukaan laut di Selat Mulut Kumbang dan kamera optic di dermaga pelabuhan Alor Kecil.
Si ALaDin ini akan dikembangkan dalam bentuk website dan aplikasi mobile sehingga setiap orang dapat memantau suhu permukaan laut maupun parameter lainnya di perairan Alor Kecil serta dapat mengetahui kapan terjadinya ALaDin melalui gawainya masing-masing. Selain itu, dengan terprediksinya kejadian air laut dingin, maka pemerintah daerah dapat memanfaatkan kejadian langka dan unik tersebut untuk membuat suatu event wisata andalan kabupaten Alor dengan mengundang wisatawan baik dari dalam dan luar negri sehingga fenomena ALaDin ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Alor. Alor merupakan Tanah Terjanji, Tanah Para Leluhur yang artinya tanah yg di janjikan nenek moyang untuk tinggal bersama untuk kehidupan semua orang sehingga kejadian ALaDin di Perairan Alor Kecil merupakan anugrah Tuhan Yang Maha Esa untuk masyarakat Alor yang dapat dinikmati oleh semua orang.